Gary Chapman, seorang penulis buku bestseller versi New York Times. Ia menemukan sebuah teori yang disebut Lima Bahasa Cinta (Five Love Language / LLs) di tahun 2010. Sebuah sistem nilai utama yang digunakan individu untuk berkomunikasi dan mengantisipasi ekspresi kasih sayang.

Romy Dolgin melalui tulisannya di The Harvard Crimson mengatakan bahwa Teori ini mungkin tampak terlalu sederhana untuk menjelaskan emosi yang rumit, berantakan, dan membingungkan yaitu cinta, tetapi sedikit perubahan dalam perspektif ini dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam tindakan dan persepsi. Ideologi sederhana berpotensi untuk meringankan salah satu masalah terbesar yang dihadapi mahasiswa Harvard: kesepian.

Masih menurut Romi, dalam observasinya ia melihat bahwa seseorang cenderung mengungkapkan cinta dengan cara yang mereka rasakan. Masalahnya adalah belum tentu orang yang menjadi objek cinta ini mengerti. Sehingga muncul miskomunikasi dan berakhir pada perasaan bahwa cinta ini sia – sia.

Memiliki kerapuhan emosi akibat buruknya komunikasi terasa luar biasa sulit, mengambil langkah pertama memang tidak mudah. Namun, memahami lima bahasa cinta mungkin bisa membuat kebuntuan ini sedikit menemukan cahaya. karena bahasa cinta diharapkan bisa memberikan pemahaman untuk diri sendiri dan orang yang dicintai.

lantas, apa saja bahasa cinta itu ?

1. Physical Touch / Sentuhan Fisik

Bahu untuk bersandar, tangan untuk digenggam, dada untuk dipeluk adalah tindakan dimana si pemilik bahasa cinta ini merasa amat dihargai dan disayangi. Intimasi melalui sentuhan fisik terasa nyata untuk menegaskan bahwa ia ada dan ia cinta.

Untuk yang dalam proses mencintai diri sendiri (self love) bahasa cinta sentuhan fisik sering diimplementasikan dengan penggunaaan skin care, melakukan pijat relaksasi, maupun melakukan spa.

2. Words of Affirmation / Penegasan Kata

Orang dengan bahasa cinta ini amat sangat merasa dihargai dengan pujian dan kata-kata penghargaan. Ekspresi dengan kata-kata verbal adalah kekuatan mereka. 

Self support, tidak jarang pemilik bahasa cinta ini menyemangati diri sendiri dengan bicara sendiri. Menulis apa yang dirasakan dan memuji diri sendiri merupakan hal yang umum dilakukan oleh pemilik bahasa cinta penegasan kata.

3. Quality Time / Waktu Berkualitas

Orang orang dengan bahasa cinta ini merasa amat dicintai jika pasangannya mengosongkan sedikit waktu ditengah padatnya jadwal pekerjaan. Waktu yang sedikit ini digunakan untuk bersama berdua bahkan tanpa melakukan apapun. Kuncinya adalah menghabiskan waktu yang sama untuk merasa “ada” dan “bersama”.

Untuk yang masih sendiri umumnya mengimplementasikan bahasa cinta ini dengan mengunci kamar sendirian selama sehari penuh. Guna mengisi energi dan mencintai diri sendiri. melakukan meditasi, maupun kontemplasi.

4. Act of Services / Tindakan Melayani

Tiba-tiba memasak untuk pasangan, atau beranjak berbelanja groseri tanpa diminta adalah ciri bahasa cinta pemilik bahasa cinta ini. Kata kuncinya adalah tindakan, mereka mengekspresikan cinta melalui tindakan yang diyakini akan membuat pasangannya merasa terbantu.

Mereka dengan bahasa cinta ini mencintai dirinya sendiri melalui kegiatan membersihkan rumah dan merapikan sesuatu. Ada perasaan senang dan berharga ketika mereka melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.

5. Receiving Gift / Penerimaan Hadiah

Orang-orang ini bicara cinta dengan simbol dan perayaan, mereka amat suka memberi hadiah untuk orang-orang yang ia cintai. Mereka memperhatikan apa yang orang terdekatnya inginkan dan memberikannya sebagai bentuk perhatian.

Self reward. mereka yang sendiri dan memiliki bahasa cinta ini rajin menghadiahi diri mereka sendiri atas pencapaian-pencapaian tertentu. Seperti menghadiahi diri sendiri dengan membeli barang tertentu atas keberhasilan bertahan menahan emosi sepanjang rapat panjang yang melelahkan.

Beberapa orang memiliki lebih dari satu bahasa cinta. bahasa-bahasa ini adalah universal. Tidak hanya untuk hubungan romantis (pasangan) namun juga hubungan platonis (pertemanan, keluarga, kolega, persahabatan), pada akhirnya “Belajar untuk berkomunikasi secara efektif” mungkin merupakan nasihat hubungan yang paling klise sepanjang masa, tetapi memahami bahasa cinta merupakan suatu langkah praktis untuk memahami orang lain dan membangun hubungan yang berhasil. Dibutuhkan keberanian untuk menunjukkan cinta dan keberanian untuk menerima cinta. Paling tidak dengan memahami bahasa cinta kita semua bisa melakukannya dan memastikan kita mengenalinya saat cinta itu datang. (**)


Editor : Bagoez Ankara