EXPRESI.co, SAMARINDA – Menjelang berakhirnya masa operasional pada 2025, PT Indominco Mandiri (IMM) didesak untuk memperkuat kontribusi sosialnya, khususnya di sektor pendidikan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa masa transisi pascatambang adalah momentum penting untuk meninggalkan warisan jangka panjang bagi masyarakat, bukan hanya pencitraan jangka pendek.
“Kita tidak ingin pascatambang masyarakat sekitar justru kehilangan arah. PT IMM harus membangun legacy yang kuat di bidang pendidikan dan keterampilan agar warga tetap punya masa depan setelah tambang berhenti,” ujar Darlis.
Ia menyebut, dukungan pendidikan dari perusahaan seharusnya diarahkan sebagai pelengkap program GratisPoll milik Pemprov Kaltim, seperti bantuan uang saku mahasiswa, penyediaan pemondokan, pelatihan vokasi, hingga penguatan pendidikan berbasis keterampilan.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kalau IMM ingin dikenang sebagai perusahaan yang peduli, maka sekaranglah saatnya memperkuat dukungan terhadap pengembangan SDM lokal,” tambahnya.
Darlis juga menekankan pentingnya kesiapan pelatihan kerja dan penciptaan peluang usaha non-tambang bagi masyarakat ring-1. Menurutnya, ketergantungan terhadap industri batu bara harus diantisipasi dengan menyiapkan alternatif sejak dini.
“Pelatihan kerja itu harus disiapkan mulai sekarang. Kita ingin warga ring-1 bisa mandiri dan tidak bingung ketika tambang tutup. Jangan sampai yang tersisa cuma lubang dan masalah,” katanya.
Selain aspek sosial, Komisi IV turut menyoroti masalah lingkungan, khususnya keluhan masyarakat terkait pencemaran Sungai Santan. Darlis meminta PT IMM terbuka dan bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan.
“Kami tidak mau program CSR hanya jadi formalitas. Masalah lingkungan dan sosial harus ditangani serius. Itu bagian dari tanggung jawab moral dan hukum perusahaan,” tegasnya.
Komisi IV berkomitmen memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan CSR dan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), terutama menjelang berakhirnya kontrak tambang perusahaan-perusahaan besar di Kaltim.
“Tambang bisa berhenti, tapi pembangunan manusia harus jalan terus. Ini waktunya IMM menunjukkan komitmen sejati untuk Kaltim,” pungkas Darlis. (Adv/DPRD Kaltim/IA)

Tinggalkan Balasan