SANGATTA – Seremoni groundbreaking untuk memulai pembangunan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kutai Timur (Kutim) telah dilaksanakan oleh Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim pada Jumat (31/5/2024). Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan bahwa ide pembangunan pabrik AMDK ini telah muncul sejak kunjungannya ke Kabupaten Jembrana, Bali pada tahun 2012.
Selama kunjungan kerja tersebut, Bupati Jembrana memberikan sambutan hangat kepada Ardiansyah dan rombongan. Dalam kesempatan itu, Bupati Jembrana memperkenalkan produk air minum langsung dari keran yang tersedia di berbagai kantor pemerintahan mereka.
“Kalau haus, cukup buka keran dan langsung minum,” ungkap Bupati Kutim.
Teknologi Jepang yang mampu mengubah air laut menjadi air minum siap konsumsi di Jembrana membuat Ardiansyah terkesima. Inspirasi tersebut mendorongnya untuk memperkenalkan inovasi serupa di Kutim, terutama di daerah-daerah seperti Sangkulirang dan Sandaran yang mengalami kesulitan air bersih. Setelah kunjungannya ke Jembrana, Ardiansyah segera memikirkan program serupa yang dapat dilakukan di Kutim, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air bersih namun memiliki sumber air laut yang melimpah.
Meskipun Perumdam TTB Kutim telah berhasil menyediakan pengelolaan air bersih di berbagai wilayah, namun menyediakan air minum langsung dari keran belum termasuk dalam pelayanan mereka.
“Beberapa waktu lalu, Perumdam Kutim mulai uji coba dengan menyiapkan tiga titik keran air siap minum di Kantor Bupati, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga, dan Masjid Agung Al Faruq,” urai Ardiansyah.
Bupati Kutim mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Perumdam TTB Kutim ini. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan perkembangan perusahaan air minum di tempat lain yang telah berinovasi dalam memproduksi air kemasan, yang tidak hanya meningkatkan pelayanan tetapi juga menambah pendapatan perusahaan.
“Ketika saya sampaikan ide ini ke Perumdam, mereka langsung melakukan kajian. Kami juga sempat mengunjungi pabrik AMDK di Yogyakarta dan menemukan kesamaan dengan apa yang direncanakan di sini,” terangnya.
Dengan groundbreaking ini, Ardiansyah optimistis produk AMDK dari Kutim akan menjadi program unggulan di masa depan. Ia juga berharap Pemerintah Kutim akan menjadi konsumen pertama dari produk ini, menunjukkan komitmen untuk mendukung inovasi lokal. Selain itu, ia membuka kemungkinan untuk menyelenggarakan sayembara untuk menentukan nama produk air minum tersebut, sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaan bersama.
“Semoga setelah produksi AMDK ini siap, kita bisa memperkenalkan produk ini dengan nama yang membanggakan. Mungkin bisa melalui sayembara atau metode lain yang melibatkan masyarakat,” tutupnya. (*/Ipn)
Tinggalkan Balasan