Fakta Gempa M 5,8 Guncang Mentawai, Waspada Zona Megathrust

EXPRESI.co, BONTANG – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (5/5). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi sekitar pukul 08.24 WIB.

Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan sejumlah fakta di balik gempa yang tidak berpotensi tsunami tersebut. Menurutnya, episenter gempa bumi Mentawai terletak pada koordinat 2,06 Lintang Selatan dan 99,59 Bujur Timur dengan kedalaman 41 km.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di bidang kontak antar lempeng atau biasa dikenal sebagai zona megathrust.

“Gempa ini memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan salah satu indikasi kuat bahwa gempa ini memang terjadi di zona megathrust,” kata Daryono lewat keterangan tertulis, Rabu (5/5).

Daryono menjelaskan dampak gempa berupa guncangan sangat kuat dirasakan di Kepulauan Mentawai (IV MMI), Painan (III-IV MMI), Padang dan Pariaman (III MMI). Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya relatif kecil untuk dapat menciptakan deformasi di dasar samudra yang dapat mengganggu kolom air laut,” tambahnya.

Gempa Mentawai ini, imbuh Daryono, adalah gempa signifikan ke-2 selama bulan Mei 2021 karena sebelumnya pada 3 Mei 2021 lalu Pulau Sipora juga digetarkan oleh gempa dengan magnitudo 5,7.

Pulau Sipora yang menjadi pusat 2 gempa signifikan dalam 3 hari terakhir, terletak pada Segmen Megathrust Mentawai-Siberut yang memiliki magnitudo tertarget mencapai 8,9.

Sebelumnya Pulau Sipora juga sudah beberapa kali diguncang gempa kuat seperti pada: 8 Desember 1972 (Mag 6,1), 11 Mei 1994 (Mag 6,6), 25 Februari 2008 (Mag. 7,2), dan 3 Maret 2009 (Mag. 6,2).

“Gempa dengan kekuatan signifikan magnitudo 5,7 pagi ini tentu patut kita waspadai bersama karena di zona ini merupakan kawasan seismic gap Sumatra yang berpotensi terjadinya gempa besar,” demikian Daryono. (*)

Editor: Bagoez Ankara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles