EXPRESI.co, BONTANG — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang berencana melakukan sosialisasi investasi turunan industri soda ash di Jakarta. Ini dilakukan untuk mendorong terjadinya hilirisasi industri di Bontang.
Kadis DPM-PTSP Bontang, Muhammad Aspiannur menjelaskan, rencana sosialisasi itu bakal diusulkan dalam anggaran perubahan 2024 ini. Sosialisasi terkait turunan soda ash, yang diketahui ada 18, dapat mendorong diversifikasi industri di Bontang.
Juntrungnya, kata Aspiannur, selain menaikkan nilai tambah dari soda ash, sebab ia diolah kembali, industri berkembang, menaikkan PAD, juga mendorong terbukannya lapangan kerja.
“Jadi ada semacam efek domino kalau turunan dari soda ash ini dikembangkan,” kata Aspiannur ketika ditemui di kantornya, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Senin (15/7/2024) siang.
Sosialisasi ini penting dilakukan sebab belum semua orang atau investor tahu bahwa ada pabrik soda ash dikembangkan di Bontang. Harapannya, usai sosialisasi yang dirangkai dalam bentuk Focus Discussion Group (FGD) itu, investor berminat menanamkan sahamnya di Bontang. Terlebih pemerintah menjamin kemudahan pengurusan izin usaha dan sudah menyiapkan kawasan peruntukan industri di Bontang Lestari.
“Jadi mereka nanti langsung datang. Izin kami permudah, lokasi pun tersedia,” tegasnya.
Dalam sosialisasi itu, kata Aspian, rencana pihaknya juga menggandeng Kadin Bontang dan Kadin Kaltim. Menurutnya keterlibatan Kadin sangat penting sebab bagaimana pun organisasi kewirausahawan ini memiliki jejaring investor baik di lingkup nasional maupun internasional.
“Rencana kami kolaborasi dengan mereka. Semoga rencana dan harapan yang kami tuju dari kegiatan ini terealisasi,” tandasnya.
Sebagai informasi, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia Holding Group, Pupuk Kaltim, tengah melakukan diversifikasi bisnis dengan membangun pabrik soda ash atau natrium karbonat. Pabrik yang diproyeksi dapat memproduksi hingga 300 ribu ton soda ash per tahun itu memiliki nilai investasi sebesar 200 juta US dollar atau setara Rp 2,7 triliun.
Diketahui, natrium karbonat (Na2CO3) atau yang biasa dikenal dengan soda ash merupakan komoditi yang digunakan sebagai bahan baku industri gelas kaca, industri sabun dan detergen, industri kertas, industri tekstil, industri metalurgi, industri keramik dan lain-lain. Pengelolaam turunan dari keberadaan pabrik soda ash inilah yang kemudian tengah diupayakan oleh DPM-PTSP Bontang. (Adv)

Tinggalkan Balasan