EXPRESI.co, SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menggelar dua acara besar pada Desember 2024, yaitu Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar (Peprov) dan Festival Olahraga Tradisional. Kedua kegiatan ini dirancang untuk merangkul masyarakat luas, termasuk pelajar dengan disabilitas, sekaligus melestarikan olahraga tradisional sebagai bagian dari warisan budaya daerah.

Peprov akan diselenggarakan pada minggu kedua Desember 2024 di Stadion Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Sugiarta, kegiatan ini memberikan ruang bagi atlet disabilitas pelajar untuk mengembangkan bakat mereka di arena kompetisi.

“Kami akan menyelenggarakan Peprov pada minggu kedua bulan Desember 2024. Kegiatan ini akan memberi kesempatan bagi para atlet disabilitas untuk berkompetisi di level pelajar,” ujar Bagus, Kamis (14/11/2024).

“Acara ini akan menjadi ajang bagi anak-anak disabilitas untuk berpartisipasi dan menunjukkan bakat mereka dalam olahraga,” tambah Bagus.

Dengan fasilitas yang memadai, Stadion Tenggarong dipilih untuk memastikan kenyamanan dan keberhasilan penyelenggaraan acara tersebut.

“Kami berharap Stadion Tenggarong akan menjadi tuan rumah yang baik untuk menyelenggarakan kegiatan ini, dengan suasana yang mendukung bagi para atlet,” ujar Bagus.

Selain Peprov, Dispora Kaltim juga akan menyelenggarakan Festival Olahraga Tradisional. Acara ini bertujuan untuk menggali potensi olahraga lokal yang sarat nilai budaya sekaligus memperkenalkan olahraga tradisional kepada generasi muda.

Festival ini akan menampilkan berbagai cabang olahraga tradisional, seperti panahan, BMX, ontel, break dance, dan lempar pisau.

“Festival ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk melestarikan olahraga tradisional dan memperkenalkan lebih banyak jenis olahraga yang mungkin belum banyak dikenal,” jelas Bagus.

Dispora Kaltim juga akan mengadakan Pemilihan Duta Olahraga tingkat Kabupaten dan Kota di Kaltim. Kegiatan ini bertujuan menjaring atlet berbakat berusia 16–24 tahun untuk dibina dan dipersiapkan menghadapi kompetisi di tingkat provinsi.

“Pemilihan duta olahraga ini akan melibatkan atlet dengan rentang usia 16 hingga 24 tahun, dan kami berharap ini bisa menumbuhkan semangat berolahraga di kalangan generasi muda,” tambah Bagus.

Melalui rangkaian kegiatan ini, Dispora Kaltim berharap dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk aktif dalam olahraga. Selain itu, acara ini juga menjadi upaya melestarikan kekayaan budaya lokal melalui pengenalan dan pelestarian olahraga tradisional.

Kegiatan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam merayakan keberagaman olahraga dan warisan budaya Kaltim. (adv/dispora)