Dinkes Gelar Wokshop PTM, Targetkan Peningatkan Capaian IVA dan Sadanis

Redaksi

Workshop Penyakit Tidak Menular (PTM) oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang
Workshop Penyakit Tidak Menular (PTM) oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang. (Ca/Expresi.co)

EXPRESI.co, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang melakukan Workshop Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi masing-masing perwakilan fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) Kota Bontang, di ruang Multimedia DPK Bontang, Rabu (17/7/2024).

Workhshop itu mengusung tema “Pemeriksaan obtetri gynekology dan kelainannya serta skrining kanker servik dengan cytologi cairan servik dan urine”. Menghadirkan dr. Dara Meutia Ayu Febrina sebagai narasumber.

Tampak dalam forum peserta sangat aktif melakukan diskusi. Diketahui, kegitan ini berlangsung selama dua hari sejak Selasa (16/7/2024) kemarin, dengan perserta sebanyak 50 orang.

Mewakili Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe, Pemegang Program Usia Produktif, Desi Ekawati, yang juga merupakan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, mengatakan agenda ini sebagai upaya peningkatan capaian pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) skrining kanker servik pada wanita dan sadanis atau pemeriksaan payudara secara klinis.

BACA JUGA:  Berikut Beberapa Alasan Dinkes Bontang Terapkan Posyandu ILP

“Tahun kemarin itu memang masih sangat rendah capaian pemeriksaan kita, sehingga diupayakan tahun ini bisa meningkat,” jelasnya.

Dia mengatakan terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan pihaknya bekerjasama dengan semua layanan fasilitas kesehatan di Kota Bontang.

“Yang pertama itu mempermudah akses, semua digratiskan untuk semua layanan puskesmas, bahkan di beberapa tempat ada setiap hari buka pelayanan,” kata dia.

Selain itu, kata Desi, pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya IVA. “Jadi IVA menggunakan asam cuka untuk kita oleskan pada permukaan porsio atau leher rahim, setelah itu kita lihat perubahan warnanya kalau ada bercak putih artinya positif,” terang Desi.

BACA JUGA:  PT. Samator Gas Menanggapi Klaim Pesangon Mantan Pekerja yang Mengaku Berhak Mendapat Rp 85 Juta

Kalau sudah begitu, sambung dia, artinya positif lesi prakanker, yang ketika didiamkan akan menuju ke kanker mulai 10 sampai 15 tahun mendatang.

“Jadi kanker servik sebenarnya satu-satunya kanker yang bisa dicegah makanya itu pentingnya skirining awal untuk pemeriksaan.”

Lantaran itu kata Desi, pihaknya giat melakukan sosialisasi pada masyarakat utamanya pada kelompok ibu-ibu, seperti majelis ta’lim dan PKK.

“Kemudian yang ke tiga adalah meningkatkan kompetensi petugas seperti yang kita lakukan hari ini,” tandasnya. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer