EXPRESI.co, BONTANG — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang melalui Kepala tim kerja bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2PM), Ilham menerangkan perlunya ada kekebalan kelompok (herd immunity) untuk membentengi penyakit, seperti polio.
Hal itu dapat tercapai jika masyarakat khususnya anak-anak melakukan imunisasi mencapai 95 persen. Mengingat penyakit menular yang saat ini sedang dihadang pemerintah adalah polio.
Dia menerangkan imunisasi itu suatu upaya meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Setiap orang, kata dia, yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu termasuk penyakit polio. Karena itu, jika tidak dilakukan imunisasi bisa saja menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Lebih jauh dikatakannya jika cakupan imunisasi tinggi dan merata dapat membentuk kekebalan kelompok dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan.
“Orang kena polio karena nggak ada bentengnya. Nahh ini (kekebalan kelompok) bisa terselesaikan kalau kita capai 95 persen yang kita imunisasi. Jadi kalau ada kasus, dan semuanya terbentengi vaksinasi yaa aman. Tapi kalau belum diimunisasi bisa tersebar se-Indonesia,” paparnya saat ditemui, Selasa (16/7/2024).
Jika ini dilakukan maka populasi akan terlindungi. “Imunisasi itu kan pencegahan biar penyakitnya tidak masuk. Kemudian melindungi populasi secara umum,” katanya.
Lebih lanjut dia menerangkan imunisasi ini dapat ditujukan kepada anak yang berusia 0 sampai dengan 7 tahun. Sementara imunisasi dasarnya bisa sebanyak 4 kali jika dilakukan secara rutin.
“Untuk imunisasi itu diberikan kepada anak yang usia 0 sampai 7 tahun, 8 tahun kurang 1 hari. Kalau imunisasi dasar itu ada yang dapat 4 kali. Itu kalau rutin, polio 1 sampai 4. Belum lagi yang tetes. Ada juga yang suntik. Jadi selama bayi itu 6 kali,” tuturnya.
Termasuk pemberian imunisasi pada kelompok usia tertentu (anak) “Bisa membatasi penularan kepada kelompok usia dewasa/orang tua,” pungkasnya. (An/Adv)