Dinas Kesehatan Kota Bontang Minta Tetap Waspada Persebaran Nyamuk DBD

Redaksi

Dinas Kesehatan Kota Bontang Minta Tetap Waspada Persebaran Nyamuk DBD
Ketua tim kerja bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2PM) Dinkes Bontang, Ilham (dok: expresi)

EXPRESI.co, BONTANGDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) bersama Dinkes Bontang menggelar seminar Tatalaksana Dengue pada Senin (22/7/2024) berlangsung di balai pertemuan umum (BPU) Kecamatan Bontang Barat. Seminar ini dihadiri oleh 60-an orang dari berbagai perwakilan puskesmas, rumah sakit, dan klinik serta para guru.

Seminar itu menghadirkan 3 narasumber, salah satunya dari Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Charta A Gunawan. Kemudian pemateri kedua berasal dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Mase Tirtha Yasa SpA, CIMI beserta Dinkes Kaltim, dr. Ivan Haryadi Hadjowidjojo.

Dalam kesempatan itu pihak Dinkes Provinsi Kaltim Ivan menyampaikan kasus DBD di Kota Bontang memang lebih rendah ketimbang wilayah lain. Namun Ketua tim kerja bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2PM) Dinkes Bontang, Ilham menyampaikan itu jika dibandingkan dengan wilayah lain.

BACA JUGA:  Dinkes Bontang Gelar Seminar Tatalaksana Dengue, Hadirkan Narsum dari Provinsi PAPDI dan IDAI

“Pak Ivan menyampaikan bahwa memang kita di Bontang relatif sedikit, karena memang berdasarkan jumlah penduduknya sedikit. Kalau misalnya dibandingkan dengan Balikpapan dan Kukar kan otomatis lebih sedikit kita,” ucap Ilham ditemui expresi usai gelaran seminar.

Dia menjelaskan kasus yang ada di Kota Bontang terbilang sedikit karena dibandingkan dengan Kota Balikpapan dan Kukar. Meski begitu, Kota Bontang jika melihat perbandingan angka prevalensi pertahun, maka Kukar dan Balikpapan masih kalah.

BACA JUGA:  Dukung Program Indonesia Sehat, Dinkes Bontang Gelar Lomba PHBS dan LBS

Karena, sesuai dengan penjelasan Dinkes Provinsi, kasus DBD di Bontang mengalami penurunan. Sementara di kedua kota tersebut mengalami kenaikan. Namun baginya tetap harus waspada dengan kasus DBD ini.

“Kalau kasusnya sedikit itu maksudnya bukan berarti kita sudah baik ketimbang daerah lain. Karena kan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada,” ucapnya.

“Nah kalau misalnya di Bontang ini lebih banyak daripada Kukar atau Balikpapan, berarti Bontang memang sudah bermasalah. Tapi intinya kita tetap harus waspada,” pungkasnya. (An/Adv)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer