EXPRESI.co, SANGATTA – Pada kegiatan bertajuk “Expose Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Pemerintah Kabupaten Kutim”, yang berlangsung di Ruang Damar, GSG Bukit Pelangi pada Selasa (5/3/2023). Sejumlah catatan penting disampaikan secara terbuka.
Kegiatan periodik itu melibatkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Alam Kutim dan Pusat Pelatihan Pengembangan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah LAN RI. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, Seskab Kutim Rizali Hadi, Kepala PPPKDOD LAN RI Muhammad Aswad, dan Sekretaris BKPSDM Kutim Akhmad Tarmiji, serta undangan dari perwakilan perangkat daerah di Pemkab Kutim hadir dalam acara tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa expose ini memiliki dampak signifikan untuk mengukur kompetensi ASN Kutim. Program ini juga telah berjalan dengan baik dan bekerja sama dengan LAN RI.
“Karena expose ini memang sangat berpengaruh terhadap ASN dalam memberikan kesempatan hadir menduduki jabatan tertentu sesuai sistem struktur kepegawaian mulai dari eselon 2 hingga ke eselon 4. Hal ini juga sebagai bagian menganalisa kompetensi ASN yang memang bersungguh-sungguh paham dan siap dalam bidang yang diinginkan terutama dalam lelang jabatan pimpinan tinggi (JPT) Utama, JPT Madya, JPT Pratama, Jabatan Administrator dan Pengawas yang semuanya bertanggung jawab dan berperan dalam mengelola, memotivasi dan mendukunng pengembangan kompetensi ASN,” jelasnya.
Selian itu, Ardiansyah juga menegaskan sebagai pimpinan atau kepala daerah tetap wajib memberikan arahan untuk kompetensi ASN.
“Fokusnya bupati tetap memonitoring jalannya kompetensi sebagai bagian dari kapasitas ASN Kutim,” urainya.
Terakhir, Bupati Ardiansyah Sulaiman menggarisbawahi pernyataan dari Kepala Kepala PPPKDOD LAN RI Muhammad Aswad terkait ASN yang lebih menonjol dari kompetensi individual namun dalam kompetensi di sistem organisasi masih dinilai kurang. Hal ini pun menjadi perhatiannya untuk harus segera dievaluasi.
“Ini memang benar memang perlu ada perbaikan, saya harap BKPSDM Kutim bisa memberikan pengarahan jika memang kompetensi di organisasi masih belum berkembang. Ini harus jadi catatan. Kuncinya kita harus bangun team work dan manajemen harus kompak jadi membangun kekompakan dalam organisasi. Ayo, mari kita bangun koordinasi dari bawah ke atas dalam menuju manajemen leadership dan juga saya minta Seskab sebagai ASN tertinggi bersama BKPSDM bisa mengatur posisi penyebaran kepegawaian secara cermat,” jelasnya.
Sebelumnya, dari laporannya Kepala PPPKDOD LAN RI Muhammad Aswad menegaskan jika expose ini menjadi acuan ataupun referensi sebagai salah satu variabel masa depan big data dan ada aspek lainnya yakni Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin ke depan semakin canggih.
“Belum lagi sistem berbasis digital, jadi big data ini sebagai keniscayaan. Nah, lewat expose ini bisa menjadi salah satu data base ASN Kutim masuk sebagai subjek dan objek kajian,” ujarnya.
Selanjutnya, dari 38 PD di lingkungan Pemkab Kutim, baru 15 PD sudah ada acuannya terkait data base.
“Di dalamnya terdapat penilaian pengembangan kompetensi. Kita masuk variabel dengan pengembangan kompetensi. Dalam hal ini kompetensi individu memang lebih meningkat daripada kompetensi di tubuh organisasi karena kinerja organisasi berbanding terbalik dengan kinerja individu. Karena berbasis kompetensi ke individu bukan menjurus ke organisasi. Padahal ini dasarnya organisasi harusnya memperbaiki kinerja ASN.
“Jadi dasarnya kinerja dan kompetensi untuk membangun sinergitas yang sudah diatur dalam Undang-Undang ASN 20 Tahun 2023 yang baru disahkan Oktober 2023 lalu dan saat ini muncul rancangan Peraturan Pemerintah (Permen) ASN kompetensi yang menjadi bagian komponen kompetensi,” tutupnya. (*/Ipn)
Tinggalkan Balasan