Bupati Kutim Ajak Ribuan Jamaah di Islamic Center untuk Saling Mendoakan

Redaksi

Bupati Kutim Ardianayah Sulaiman saat memberikan sambutan di Hari Raya Idulfitri 1445 H.

SANGATTA – Tampak ribuan jemaah umat muslim memadati Masjid Agung Al Faruq Kompleks Islamic Center Bukit Pelangi untuk melaksanakan salat Idulfitri. Di Tengah kerumunan tersebut, ada Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman beserta keluarga dan beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim).

Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah, mengajak semua orang untuk merayakan kemenangan spiritual setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Tidak hanya sebagai perayaan semata, namun Idulfitri juga menjadi momen penting untuk melakukan introspeksi diri, memperkuat silaturahmi, dan meningkatkan solidaritas antar sesama.

Dalam kesempatan yang penuh berkah tersebut, orang nomor satu di Kutai Timur itu menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1445 H atas nama pribadi, keluarga, dan Pemkab Kutim.  Ia juga memohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan dan khilaf yang mungkin telah terjadi selama kepemimpinannya.

BACA JUGA:  Membangun Masa Depan Ekonomi Kutai Timur Lewat Hilirisasi Sawit

Selain itu, ia juga mengajak kepada semua jemaah yang hadir untuk mendoakan kaum muslim yang saat ini masih diuji Allah SWT. Berharap mendapat kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi badai ujian.

“Semoga Allah SWT memberikan pertolongan, serta jalan terbaik bagi mereka,” ucapnya.

Sementara itu,  Ketua Baznas Kutim Masnif Sofwan yang bertindak sebagai khatib menyampaikan bahwa puasa Ramadan merupakan proses tarbiyah (pendidikan) yang sengaja disiapkan oleh Allah SWT setiap tahun bagi kaum muslimin agar kualitas keimanan dan keislamannya semakin meningkat.

“Setelah kita mendapatkan pendidikan selama satu bulan penuh di Bulan Suci Ramadan diharapkan kita dapat menumbuhkan kesadaran untuk bertransformasi menjadi lebih baik,” bilangnya.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan tentang kesadaran dari puasa Ramadan  yang dapat diambil sebagai pelajaran yakni kesadaran untuk selalu bersama dan merasa selalu diawasi Allah SWT.

BACA JUGA:  Bupati Kutim Imbau Warga Cegah Potensi Karhutla Sejak Dini

“Bagi kita yang merasa selalu diawasi Allah SWT maka akan selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal. Akan memilih perbuatan yang baik dan menjauhkan diri dari perbuatan tercela yang dilarang Allah SWT,” terangnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa manusia terkadang terlena dengan kenikmatan dunia, selalu mengejar dunia dengan berbagai cara. Orientasinya hanyalah untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Hawa nafsu diperturutkan tanpa menyadari bahwa segala kenikmatan itu hanyalah titipan sementara waktu dari Allah SWT.

“Semua kenikmatan dunia ini sifatnya hanya sementara. Segala sesuatu akan hilang, sehat akan hilang, jabatan akan sirna. Apabila kenikmatan dunia ini tidak dilandasi dengan iman dan Islam maka akan berakhir dengan sia-sia,” ucapnya. (*/Ipn)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer