Mamuju – Suasana hening seketika berubah jadi penuh ketegangan sekaligus gelak tawa ketika para peserta lomba balap kelereng dengan sendok di mulut mulai berbaris di garis start.

Sekilas terlihat serius bak atlet lari olimpiade, tapi siapa sangka yang diperebutkan bukan medali emas, melainkan sebutir kelereng mungil yang rawan jatuh tiap kali kepala goyang sedikit saja

Lomba unik ini digelar oleh Bhabinkamtibmas Rimuku Briptu Muh Ashar di Lingkungan Lelo, Kelurahan Rimuku Mamuju. Minggu (17/8)

Perlombaan ini sebagai bagian dari semarak HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Inisiatif penuh warna ini datang dari Bhabinkamtibmas Rimuku Polsek Mamuju, Briptu Muh. Ashar, yang ingin menghadirkan kebersamaan, tawa, sekaligus semangat juang di tengah masyarakat.

Sorak-sorai penonton pecah tiap kali ada peserta yang sudah setengah jalan, tapi tiba-tiba kelerengnya jatuh dan Ada yang langsung jongkok mencari kelerengnya dengan panik, ada juga yang pura-pura tenang padahal wajahnya pucat menahan guncangan agar kelerengnya tudak jatuh.

Anak-anak tertawa, emak-emak teriak memberi semangat, sementara bapak-bapak ikut gregetan seperti menonton final Piala Dunia.

“Kalau kelereng jatuh, angkat sendoknya, balik lagi ke garis start, ulangi dari awal!” tegas panitia dengan gaya seperti wasit tinju. Aturannya simpel, tapi justru itulah yang bikin jantung peserta berdebar: sedikit lengah, semua perjuangan buyar!

Meski penuh tawa, lomba ini juga jadi simbol perjuangan, menjaga keseimbangan, fokus, dan pantang menyerah meski kelereng jatuh berkali-kali. Sama halnya dengan semangat kemerdekaan yang diraih dengan pengorbanan dan kebersamaan.

Pada akhirnya, siapapun pemenangnya, yang paling utama adalah suasana meriah, rasa kebersamaan, dan tawa lepas warga Rimuku yang menyatu dalam semangat merah putih.

Humas Polresta Mamuju