EXPRESI.co, BONTANG – Maraknya kasus peredaran narkoba di Kota Bontang, Kalimantan Timur, menarik perhatian Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris. Selama bulan Juli 2024, tercatat 13 kasus peredaran narkoba dengan barang bukti sebanyak 114 gram.
Agus Haris mengatakan pemberantasan narkoba harus dilakukan secara menyeluruh. Menurutnya, penangkapan hanya terhadap pengedar kecil dan pengguna saja tidak akan efektif.
“Pengedar dan pengguna narkoba juga merupakan korban. Jika hanya mereka yang ditangkap, upaya ini tidak akan maksimal,” ujar Agus Haris pada Kamis (25/7/2024) lalu.
Agus Haris mengusulkan beberapa langkah strategis untuk menangani masalah narkoba di Bontang. Pertama, ia menganjurkan pengawasan ketat di jalur laut dan darat, termasuk di pelabuhan-pelabuhan Bontang dan Kalimantan Timur.
“Kolaborasi antara Pol-airud dan Badan Imigrasi diperlukan untuk memperketat pemeriksaan kapal yang masuk, bahkan menggunakan anjing pelacak jika perlu,” tambahnya.
Selain itu, Agus Haris juga menyarankan dilakukannya razia rutin di titik-titik strategis seperti Tugu Selamat Datang dan simpang Kusnodo. Ia meminta pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus oleh Pemerintah Provinsi untuk menangani peredaran narkoba secara lebih efektif.
“Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian, dan Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) perlu bekerja sama melakukan razia rutin di area yang berpotensi menjadi pintu masuk narkoba,” tutupnya. (Adv)
