EXPRESI.co, SAMARINDA – Dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalimantan Timur tahun 2025, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim terus memperkuat peran pemuda melalui perluasan program pemberdayaan. Fokus utama diarahkan pada peningkatan partisipasi dan kepemimpinan pemuda di berbagai sektor strategis.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menyampaikan bahwa pembangunan kepemudaan bukan hanya menjadi tugas tunggal Dispora, melainkan tanggung jawab bersama lintas sektor.
“Kalau bicara masalah kepemudaan kan ada di semua sektor. Bukan hanya tugas fungsinya Dispora, ini kan tugas lintas sektoral. Cuman memang kami pada domain partisipasi dan pemimpinan itu masuk dalam domain kepemudaan olahraga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hasbar menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam berbagai organisasi sosial, khususnya yang berbasis seni dan kreativitas, sebagai sarana untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan daya saing mereka di masa depan.
“Ini juga bagian dari kita dalam mendedikasi pemuda untuk selalu meningkatkan potensinya baik dalam organisasi maupun kreativitas lainnya,” ucapnya.
Dispora Kaltim pun merancang program perluasan organisasi kepemudaan berbasis minat dan bakat, dengan target menjangkau lebih dari 2.700 pemuda dari seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.
“Outputnya kurang lebih 2.700 orang untuk seluruh Kabupaten/Kota,” tambah Hasbar.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis, termasuk melakukan inventarisasi pemuda yang memiliki potensi di bidang seni, kreativitas, dan organisasi. Mereka yang terjaring akan langsung diikutsertakan dalam kegiatan pembinaan dan pelatihan yang bertujuan menumbuhkan partisipasi aktif.
“Kita inventarisir sekaligus mengikutkan mereka ke dalam kegiatan untuk melihat bagaimana perkembangan mereka dan seberapa jauh mereka terlibat dalam organisasi,” jelasnya.
Sebagai bagian dari proses pembinaan berkelanjutan, Dispora Kaltim juga akan membuka akses informasi kepada pemuda terkait ragam organisasi sosial dan kemasyarakatan yang relevan sebagai wadah pengembangan diri.
Langkah ini selaras dengan kebijakan nasional dalam pembangunan kepemudaan yang menekankan pentingnya pembentukan karakter, peningkatan produktivitas, serta partisipasi pemuda dalam pembangunan bangsa. IPP sendiri mencakup lima domain utama: pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan inklusi di mana semua aspek tersebut bersinggungan langsung dengan ruang gerak organisasi kepemudaan.(aw/adv/dispora/kaltim)

Tinggalkan Balasan