EXPRESI.co, SAMARINDA – Pelaksanaan Pelatihan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) Kalimantan Timur resmi ditutup setelah berlangsung selama lima hari. Dalam rangkaian kegiatan ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menetapkan sepuluh peserta terbaik untuk diajukan sebagai calon peserta Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menyampaikan bahwa seleksi dilakukan secara menyeluruh, dengan mempertimbangkan berbagai indikator penilaian.
“Yang pertama tentu dari paparan proyek perubahan masing-masing peserta. Kami lihat bagaimana mereka mampu menganalisis kondisi di lingkungan mereka, serta menanggapi dinamika Kalimantan Timur, baik secara sosial, politik maupun ekonomi,” ujar Rusmulyadi.
Ia menambahkan, keaktifan selama proses pelatihan menjadi bagian krusial dalam penilaian. Tim seleksi secara ketat memantau partisipasi peserta di setiap sesi, kepatuhan terhadap jadwal, serta kesungguhan mengikuti aturan dan tata tertib yang berlaku.
“Kita punya tim yang mendampingi selama 24 jam, baik dari Dispora, alumni, maupun pendamping dari TNI dan Polri. Mereka semua mencatat dan memberikan penilaian, termasuk sikap dan kedisiplinan peserta sejak di asrama hingga sesi pembelajaran,” lanjutnya.
Metode seleksi ini dirancang untuk menjaring calon-calon pemimpin muda yang tidak hanya aktif, tetapi juga memiliki integritas dan rasa tanggung jawab tinggi.
Rusmulyadi menegaskan, para peserta yang terpilih tidak serta-merta menjadi peserta PKPMN, namun hanya bersifat rekomendasi yang akan diserahkan ke Kemenpora.
“Kita hanya memberikan rekomendasi. Keputusan akhir tetap di tangan Kemenpora. Tapi setidaknya kita tahu siapa yang kita kirim, bukan asal menunjuk,” tegasnya.
Lebih jauh, Rusmulyadi menyebut bahwa inisiatif pelaksanaan PKPMD tingkat daerah muncul dari kebutuhan untuk memperbaiki proses rekrutmen ke tingkat nasional yang sebelumnya dianggap belum optimal.
“Dulu sering tiba-tiba ada yang datang minta rekomendasi ke nasional. Padahal kami tidak tahu latar belakang dan kemampuan mereka. Kita khawatir kalau nanti mengecewakan di tingkat pusat, nama Kaltim yang jadi taruhan,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan di tingkat provinsi ini, Dispora Kaltim kini memiliki data yang akurat dan terverifikasi sebagai dasar pemberian rekomendasi peserta yang berkualitas ke tingkat nasional. (aw/adv/dispora/kaltim)

Tinggalkan Balasan