EXPRESI.co, KUKAR – Di tengah tantangan pemangkasan anggaran yang signifikan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar) tetap menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Sebulu tahap dua. Proyek strategis ini dipastikan tetap berlanjut, meski anggaran yang semula mencapai Rp300 miliar dipangkas hingga 57 persen menjadi hanya Rp130 miliar.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kukar, Linda Juniarti, menyampaikan bahwa meski terjadi efisiensi anggaran, pembangunan jembatan tidak bisa dihentikan mengingat perannya yang krusial bagi konektivitas wilayah.

“Efisiensi anggaran ini memang berdampak, namun pembangunan tetap kami lanjutkan. Jembatan Sebulu sangat vital untuk mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah,” ujar Linda.

Awalnya, jembatan ini ditargetkan selesai dalam dua tahun. Namun, pemangkasan dana dan keterlambatan lelang menyebabkan jadwal mundur dari rencana semula.

“Proyek ini mengalami pergantian kontraktor. Saat ini sedang proses lelang tahap kedua, karena lelang sebelumnya gagal karena tidak ada pemenang yang memenuhi kriteria,” jelas Linda. Ia menambahkan, jika tidak selesai pada 2025, proyek ini akan dilanjutkan hingga 2026.

Meski menghadapi berbagai kendala, Dinas PU Kukar memastikan kualitas pembangunan tetap menjadi prioritas. Inovasi dan efisiensi teknis terus diupayakan agar hasil pembangunan tidak terganggu oleh keterbatasan anggaran.

“Kami kerjakan secara bertahap sambil menyelesaikan beberapa paket pekerjaan lain dari Bina Marga. Fokus utama tetap pada hasil jangka panjang yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Jembatan Sebulu tahap dua merupakan bagian dari proyek infrastruktur penting yang diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas antarwilayah di Kukar, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperlancar aktivitas warga. (Adv)