EXPRESI.co, BONTANG – Banjir melanda beberapa wilayah Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Minggu (6/4/2025). Genangan air yang mencapai ketinggian 70 cm melumpuhkan aktivitas warga dan merendam rumah-rumah di beberapa kelurahan, termasuk Gunung Elai, Kanaan, Api-Api, serta Guntung.

Banjir kali ini turut menjebol tanggul turap di Bontang Permai akibat selokan yang tak mampu menampung debit air.

Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, mendesak pemerintah agar segera merealisasikan pembangunan polder di Kelurahan Gunung Telihan. Menurutnya, proyek tersebut merupakan solusi jangka panjang yang untuk menahan luapan air kiriman dari wilayah hulu, yang juga diperparah oleh aktivitas pertambangan.

“Kita liat sendiri, masalah banjir di Bontang bukan semata karena rob, tapi juga kiriman air deras dari hulu. Tanpa polder, kita tidak punya penahan. Proyek pembangunan folder Telihan yang sudah lama direncanakan itu harus segera direalisasikan,” tegas Sahib.

Ia menyayangkan lambannya tindak lanjut pemerintah terhadap rencana pembangunan yang sudah sempat masuk dalam kajian sebelumnya. Sahib berharap pemerintahan yang baru lebih sigap dalam menanggapi persoalan banjir yang terus berulang setiap musim hujan.

“Kalau ini terus dibiarkan, warga akan jadi korban setiap tahun. Sudah saatnya pemerintah yang sekarang menjadikan pembangunan polder sebagai prioritas,” tambahnya.

Dengan meningkatnya intensitas hujan dan ancaman banjir rob serta air kiriman dari hulu, Sahib menilai pembangunan polder di Gunung Telihan bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak yang harus segera diwujudkan demi keselamatan dan kenyamanan warga Bontang.

Kepala BPBD Bontang, Usman, menyebut banjir juga diakibatkan intensitas hujan yang sangat tinggi. Selokan-selokan di wilayah tersebut tidak mampu menampung debit air, yang kemudian meluap dan menyebabkan tanggul turap di Bontang Permai jebol.

“Air setinggi 70 cm menggenangi rumah warga di beberapa wilayah,” ungkap Usman. (*/Fn)