EXPRESI.co, BONTANG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang melaksanakan kegiatan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Arsip Statis di Aula DPK pada Jumat, 15 November 2024.

Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian arsip sebagai memori kolektif bangsa dan peningkatan kualitas pengelolaan arsip di Kota Bontang.

DPK Bontang Gelar Serah Terima Arsip Statis, Luncurkan Inovasi “Akselerasi Bontang”

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah, Sekretaris Daerah, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah, dan DPK itu mencatat serah terima arsip statis dari lima perangkat daerah. Total arsip yang diserahkan meliputi 176 berkas, 21.720 foto, dan 791 peta.

Dalam sambutannya, Kepala DPK Kota Bontang, Retno Febriaryanti, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam menyelamatkan dokumen berharga yang menjadi bagian dari sejarah dan identitas budaya.

“Gerakan ini bertujuan melindungi warisan arsip untuk generasi mendatang, meningkatkan kualitas pengelolaan arsip, serta mendorong kolaborasi berkelanjutan antar perangkat daerah,” ungkapnya.

DPK Bontang Gelar Serah Terima Arsip Statis, Luncurkan Inovasi “Akselerasi Bontang”

Inovasi “Akselerasi Bontang”
Sebagai langkah terobosan, DPK memperkenalkan program inovasi yang bertujuan mendorong perangkat daerah secara aktif menyerahkan arsip statis melalui mekanisme inventarisasi berjenjang.

Program ini mengedepankan kolaborasi, keberlanjutan, dan efektivitas dalam penyelamatan arsip.

“Akselerasi Bontang merupakan kolaborasi lintas perangkat daerah yang berkomitmen untuk mewariskan kekayaan arsip kepada generasi mendatang,” tambah Retno.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pihak, termasuk UPT, BUMD, organisasi kemasyarakatan, hingga masyarakat umum, yang termotivasi untuk mempercepat penyerahan arsip statis.

Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai pengawasan kearsipan di Kota Bontang, sekaligus memperkuat upaya pelestarian memori kolektif bangsa. (*)