HUT Bontang ke-25: DKP3 Luncurkan Program Bessai Berinta, Atasi Stunting dan Inflasi

Redaksi

Pjs Wali Kota Bontang bersama Sekda dan Kepala DKP3 saat peluncuran program Bessai Berinta dalam perayaan HUT Bontang ke-25 di Kantor Wali Kota Bontang pada Sabtu (12/10/2024).

EXPRESI.co, BONTANG – Memperingati HUT Kota Bontang yang ke-25, Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) meluncurkan program inovatif bernama Bessai Berinta. Program ini bertujuan mengatasi masalah stunting, gizi buruk, dan ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Bessai Berinta adalah akronim dari Bersama Atasi Sunting dan Inflasi dengan Bertani Terintegrasi. Program ini dirancang untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat dengan fokus awal pada posyandu di wilayah Bontang Lestari. Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang, Debora Kristiani, menjelaskan bahwa salah satu langkah pertama adalah menjadikan posyandu tersebut sebagai target intervensi dengan mengintegrasikan kegiatan pertanian terpadu.

“Kami berperan sebagai orang tua asuh di satu posyandu di Bontang Lestari. Intervensi yang dilakukan berupa kegiatan pertanian terpadu guna menekan angka stunting,” ujar Debora usai peluncuran proram, Sabtu (12/10/2024.

BACA JUGA:  PKM Bonles Bakal Imunisasi 257 Siswa, Diberi Vaksin Campak dan HPV

Program Bessai Berinta melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, dalam gerakan bertani. Salah satu rencana besar adalah pemanfaatan lahan rudal milik TNI untuk memperkuat ketahanan pangan di Bontang. Selain itu, program ini juga akan memanfaatkan lahan yang tersedia dan melibatkan masyarakat secara aktif.

“Dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah, sangat penting untuk kesuksesan program ini,” tambah Debora.

Berbagai kegiatan inovatif menjadi bagian dari program Bessai Berinta. Warga diajak membudidayakan ternak dan memanfaatkan sampah organik sebagai pakan atau pupuk, yang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Selain itu, warga didorong untuk mengolah produk pertanian menjadi barang bernilai jual lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan.

“Program ini juga berfokus pada edukasi gizi dan memberikan makanan tambahan bergizi untuk anak-anak guna menekan angka stunting,” ujar Debora.

BACA JUGA:  Polisi di Blora Dicokok, Menilap Uang Kantor Rp3 Miliar buat Investasi Pribadi

Diversifikasi tanaman pangan, seperti menanam sayuran dan buah-buahan, juga menjadi prioritas untuk memastikan asupan gizi seimbang dan ketahanan pangan sepanjang tahun.

Salah satu inovasi lain yang diperkenalkan adalah budidaya ikan dalam ember atau kolam kecil. Dengan cara ini, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan sumber protein tambahan di rumah masing-masing. “Program ini mempromosikan pembibitan tanaman herbal seperti jahe, kunyit, dan sereh yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional keluarga,” kata Debora.

Selain pertanian terpadu, Bessai Berinta juga berupaya mengendalikan inflasi pangan melalui gerakan tanam cabai. Pihak kelurahan akan dilibatkan dalam gerakan ini dengan dukungan dana stimulan yang tersedia. “Kami akan galakkan gerakan tanam cabai untuk membantu pengendalian inflasi pangan di Bontang,” pungkas Debora. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer