SANGATTA – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan Pelatihan Wirausaha Muda dan Kreatif dalam upaya membangun semangat kewirausahaan di kalangan pemuda. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 20 hingga 22 Mei 2024, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, di Pelangi Room Hotel Royal Victoria pada hari Selasa (21/5/2024) pagi.
Bupati Ardiansyah Sulaiman memberikan apresiasi terhadap inisiatif Dispora Kutim dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Beliau juga membagikan beberapa kisah inspiratif, seperti Zaenal dari Kaliorang dan alumni STIPER Kutim yang membentuk kelompok tani milenial. Ia juga menyebutkan tentang Andika yang membentuk kelompok Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL) untuk mengatasi masalah sampah, serta Basuki Isnawan, seorang ASN Kutim yang aktif dalam usaha peternakan. Bupati juga membagikan kisah tentang Priyanto dari Kaubun yang sukses mengekspor pisang gepok krecek melalui Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) ke beberapa negara.
Bupati tersebut juga berkisah tentang pengalamannya sendiri dalam berjualan sejak usia enam tahun. Ia menjual barang dagangan langsung ke sekolah dan terus berjualan hingga kelas enam, tidak hanya mengandalkan orang tua untuk biaya sekolah. Hal ini ia sampaikan di hadapan Kadispora Kutim Basuki Isnawan, Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaedi, dan peserta pelatihan.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa kisah-kisah inspiratif dan pengalaman pribadinya tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan menegaskan bahwa siapa pun yang mampu mengelola kondisi, keadaan, dan peluang akan dapat bertahan dalam kehidupan.
“Saya kira, inspirasi yang saya sampaikan tadi harus kita kelola dengan baik. Yang terbaik adalah berpikir positif terhadap lingkungan yang kita hadapi, karena itu akan menjadi sumber inspirasi bagi kita,” katanya.
Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya manajemen usaha dan kepemimpinan. Menurutnya, tanpa pemahaman yang baik tentang manajemen usaha, meskipun memiliki modal yang cukup besar, baik dalam bentuk sumber daya alam maupun uang, usaha tidak akan maju dan berkembang jika tidak mampu mengelolanya dengan baik.
“Menurut saya, materi hari ini sangat pas untuk saudara-saudara ikuti. Karena di depan kita, Kutim ini saya menyebutnya “Magic Land” yaitu daerah atau kabupaten ajaib. Kita punya semuanya, mulai dari kekayaan biota laut dan pantai Kutim yang panjangnya sekitar 540 kilometer kalau semua itu dikelola dengan baik maka akan menjadi duit,” tandasnya.
Sementara itu, Kadispora Kutim Basuki Isnawan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan potensi ekonomi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Ini merupakan salah satu kehadiran kita Dispora Kutim untuk memberikan ruang bagi anak-anak muda agar bisa maju dan berjaya di Kutim. Mari kita bergandengan tangan bersama-sama, sudah saatnya anak-anak Kutim maju dan berdaya,” tutupnya,
Sebelumnya, Panitia Pelaksana Burhan, melaporkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dorongan serta keterampilan kepada para pemuda dalam memulai dan mengembangkan usaha secara mandiri dengan kreativitas.
“Pesertanya sebanyak 100 orang berasal dari Kecamatan Sangatta Utara, Teluk Pandan dan Kaliorang. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 20 sampai 22 Mei 2024 dengan menghadirkan narasumber, Ferdiana Tandi (Dosen Wirausaha) dan Jenita Eka Silfita Noya (psikolog),” ungkapnya. (*/Ipn)
Tinggalkan Balasan