Tekan Stunting, Pemprov Kaltim Libatkan UKS dan Lounching Program “Pelajar Penting”

Redaksi

Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sekaligus melaunching program Pelajar Penting (Peduli Stunting) (ist)

EXPRESI.co – Pemerintah Kalimantan Timur gelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sekaligus melaunching program Pelajar Penting (Peduli Stunting) bertempat di Hotel Grand Senyiur, Jum’at (4/11/2022).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Muhammad Kurniawan mengungkapkan, kegiatan itu untuk menyukseskan program dari kebijakan Presiden Joko Widodo tersebut dalam menekan angka stunting.

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, Presiden menargetkan penurunan stunting pada tanggal 11 Januari 2022 bahwa Prevelensi Stunting harus diturunkan sedikitnya 3% tahun 2022.

Kurniawan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu program yang sangat penting untuk para pelajar agar bisa menjaga kesehatan secara lahir dan batin terutama dalam membebaskan Kalimantan Timur dari stunting.

“Memang Usaha Kesehatan Sekolah menjadi topik kita bersama. Menjadi hal yang terpenting dan rangka meningkatkan kesehatan dan kesadaran anak-anak siswa kita terkait dengan kesehatan,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Kepala Diskominfo Kaltim : Profesi Humas Penting Punya Sertifikasi

Dia menyampaikan, saat ini hampir setiap sekolah memiliki saran dan prasarana UKS. Dan telah lengkap dengan fasilitas kesehatan.

“Alhamdulillah ada kita sudah bangun unit-unit UKS yang ada di sekolah-sekolah dan semua telah lengkap. Tentunya juga kita akan lengkapi bekal pengetahuan bagi anak-anak sekolah apa itu pentingnya kesehatan, dengan harapan sumber daya Kalimantan Timur semakin berkualitas ke depannya,”ucap Kurniawan dikutip dari lama resmi Diskominfo Kaltim.

Berkaitan dengan prevelensi penurunan angka Stunting di Indonesia khususnya Kaltim, Kurniawan juga mengatakan bahwa Bangsa akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Oleh karena itu membutuhkan bekal yang baik dengan sumber daya manusia dan ilmu-ilmu pengetahuan yang mumpuni.

BACA JUGA:  Skema MYC Gagal di Masa Jabatan Isran-Hadi, Sigit Wibowo : Tak Cukup Waktu

Momentum tersebut memang masih sekitar seperempat abad lagi. Namun, untuk mewujudkannya butuh persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari. Sumber daya manusia Indonesia harus unggul, berkualitas, dan memiliki karakter terutama generasi muda.

“Indonesia ke depannya tahun 2045 itu di mana anak-anak kita akan menjadi anak-anak emas,” ucapnya.

Selain itu ada hal yang cukup membanggakan terkait peluncuran pelajar penting (Peduli Stunting), bahwa ada seorang siswi yang berasal dari SMAN 10 Samarinda bernama Andi Naulia Calya Maharani yang telah membuat logo terkait dengan pelajar peduli stunting. Informasi yang diterimanya bahwa logo tersebut akan digunakan sebagai logo Nasional.

“Terima kasih atas hasil karya anak-anak kebanggaan kami bisa dipakai secara Nasional,” tambahnya. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer