Taliban Izinkan Perempuan Bekerja, Tapi Hanya Bersihkan Toilet

Admin

EXPRRESI.co, BONTANG – Wali Kota Kabul, Hamdullah Nohmani menyulut kemarahan tidak hanya perempuan Afghanistan tetapi juga seluruh dunia. Pria yang menjabat sebagai wali kota sementara ini menegaskan bahwa tugas wanita hanyalah membersihkan toilet.

Taliban yang kini menguasai Afghanistan menunjukkan watak aslinya. Setelah pernyataan awal memberikan hak yang sama kepada perempuan, kini pemerintahan Taliban telah berubah sama sekali.

Aturan baru yang dikeluarkan oleh Taliban di Afghanistan adalah membatasi perempuan untuk bekerja. Satu-satunya tugas perempuan yang dapat lakukan adalah yang tidak dapat dilakukan oleh laki-laki.

“Wanita tidak lagi diizinkan untuk bekerja di Afghanistan. Satu-satunya pekerjaan yang dapat dilakukan wanita untuk pemerintah Kabul adalah membersihkan kamar mandi wanita,” ujar Nohmani, seperti dikutip dari Yahoo News, Selasa 21 September 2021.

BACA JUGA:  Para Biksu di Thailand Punya Problem Serius: Kerap Tersandung Korupsi dan Narkoba

Sepanjang 1996 dan 2001, ketika Taliban berkuasa, mereka memberlakukan banyak pembatasan pada pekerjaan serta pendidikan perempuan. Ini pun dialami oleh anak perempuan. Situasi tampaknya tidak banyak berubah sejak saat itu.

Pemerintah saat ini telah membatasi pekerjaan dan pendidikan. Pemerintah baru Afghanistan yang dibentuk Taliban sama sekali mengabaikan perempuan dan kebutuhannya.

“Awalnya kami mengizinkan mereka semua untuk hadir pada tugas mereka tepat waktu, tetapi kemudian Imarah Islam memutuskan perlu untuk beberapa waktu pekerjaan mereka harus dihentikan,” ujar Nohmani, menggunakan nama resmi untuk Taliban.

“Kalau begitu kami hanya mengizinkan perempuan yang kami butuhkan, maksud saya untuk pekerjaan yang tidak bisa dilakukan laki-laki, atau yang bukan pekerjaan laki-laki. Misalnya, ada toilet umum perempuan di pasar,” tegasnya lagi.

BACA JUGA:  Kewalahan Atasi COVID, Australia Datangkan 350 Nakes dari Luar Negeri

Meski diwarnai ketakutan, beberapa perempuan di Kabul tampak melakukan aksi protes menentang keadaan yang mereka alami saat ini. Para wanita berbaris di luar sebuah gedung di Kabul yang pernah menjadi kantor Kementerian Urusan Wanita Afghanistan.

Para pedemo ini memberontak setelah Taliban mengumumkan pembatasan lebih lanjut. Pernyataan Wali Kota Nohmani keluar pada hari yang sama ketika para aktivis menuntut persamaan hak bagi perempuan.

Taliban menyangkal semua klaim tentang pembatasan pendidikan perempuan. Mereka mengklaim menyiapkan “sistem transportasi yang aman” untuk siswa perempuan sebelum mengizinkan mereka kembali ke ruang kelas. Berbicara kepada CNN, Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan, “Ada aturan tertentu selama waktu kelas mereka yang harus dipatuhi agar mereka aman dan sehat.”

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer