Studi : 1 dari 2 Orang Hindari Kencan Sama Orang Yang Belum Divaksin

Redaksi

EXPRESI.co, BONTANG – Berkencan di masa pandemi mungkin bukan jadi pilihan tepat. Jika memang ingin pergi berkencan, pastikan tetap disiplin protokol kesehatan dan hindari tempat-tempat yang berisiko penularan Covid-19.

Namun berkencan virtual lebih disarankan di masa pandemi untuk sebisa mungkin terhindar dari kontak dengan orang luar.

Sebuah survei yang dilakukan perusahaan cyber security Kaspersky kepada responden Asia Pasifik menunjukkan, 1 dari 2 orang hanya akan berkencan dengan orang yang sudah divaksin Covid-19.

Mengutip dari CNNIndonesia.com Keinginan tersebut dianggap wajar mengingat kasus Covid-19 yang masih menyita perhatian dunia.

“Hampir 1 dari 2 responden di Asia Pasifik lebih memilih untuk hanya bertemu langsung dengan seseorang yang memiliki antibodi atau sertifikat vaksin,” kata Corporate Communications Manager Kaspersky Asia Tenggara, Rosemarie Gonzales, dalam keterangan persnya, Jumat (9/7/2021).

Survei dilakukan pada Juni 2021 lalu, melibatkan lebih dari 18.000 responden di beberapa negara Eropa,Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Responden mencakup orang dewasa dari segala usia dan orientasi seksual.

Menurut Rosemarie, masyarakat secara global umumnya menjadi khawatir tentang pertemuan tatap muka sejak awal pandemi.

Data Kaspersky juga menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah orang yang tidak berkencan secara langsung dari 16 persen menjadi 35 persen.

Peneliti keamanan Kaspersky, David Jacoby mengatakan pandemi membuat setiap orang jadi lebih waspada terhadap kesehatannya.

Pertemuan dengan orang asing lewat aplikasi kencan, yang dulu dianggap remeh kini jadi perhatian serius karena kekhawatiran akan penularan Covid-19.

Setiap orang tidak akan tahu ke mana, bersama siapa, dan apakah orang yang akan kencan bersamanya sudah negatif Covid-19, atau setidaknya sudah terlindungi dengan vaksin Covid-19.

Hal itu membuat banyak orang yang akan pergi kencan lebih ‘pilih-pilih’ pasangan kencannya.

“Kencan online tampaknya memainkan peran utama dalam kehidupan orang saat ini. Transisi dari online ke offline menjadi gejolak kepercayaan banyak orang, tidak hanya kondisi kesehatan yang perlu dipertimbangkan, tapi juga risiko lebih besar saat bertemu dengan orang asing,” tutur peneliti keamanan Kaspersky, David Jacoby

Terapis dari pelatihan Munich Liebling Schatz, Birgit Hölzel juga mengatakan, merupakan hal wajar jika seseorang hanya ingin pergi dengan orang menganggap bahwa kesehatan adalah hal penting.

Artinya, ia sadar akan kesehatan dirinya sehingga akan mengelola diri menjadi lebih baik. Hal itu yang diperlukan untuk hubungan berkelanjutan.

“Reaksi normal bagi pengguna aplikasi kencan untuk bermain aman, bersikeras hanya bertemu dengan orang yang menganggap serius kesehatan mereka, karena mengelola diri secara baik dan serius menjadi indikator penting untuk menjalin hubungan yang sukses,” tutur Jacoby.

Apakah Anda sudah menerima vaksinasi Covid-19? Jika belum sebaiknya segera daftarkan diri untuk menerima vaksin Covid-19, sebab sang pujaan hati mungkin enggan pergi berkencan dengan orang yang belum divaksin.

Tentu ada kalanya bosan di rumah dan ingin mengajak si dia kencan singkat untuk menuntaskan rasa rindu.

Namun bagai pucuk merindukan bulan, ajakan kencan mungkin tak disambut baik hanya karena Anda belum menerima vaksin Covid-19. (**)

Editor : Bagoez Ankara

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

Tags

Ads - Before Footer