EXPRESI.co, BONTANG – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.547 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (19/4) sore. Posisi tersebut menguat 0,12 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.565 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.568 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.592 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,22 persen, dolar Taiwan menguat 0,61 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, yuan China menguat 0,18 persen, dan yen Jepang menguat 0,69 persen.
Sebaliknya, won Korea Selatan melemah 0,09 persen, rupee India melemah 0,67 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,05 persen. Lalu, ringgit Malaysia bergerak stagnan.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,4 persen, dolar Australia menguat 0,58 persen, dolar Kanada menguat 0,26 persen, dan franc Swiss menguat 0,54 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah terjadi seiring dengan pelemahan dolar AS hari ini. Pelemahan mata uang AS bahkan mendekati level terendah dalam satu bulan terakhir.
Pelemahan ini juga seiring dengan turunnya tingkat imbal hasil (yield) obligasi AS. Hal ini terjadi setelah The Fed menyatakan lonjakan inflasi di AS kemungkinan hanya sementara.
Dari sisi internal, perkembangan covid-19 terus menjadi perhatian pelaku pasar. Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro diklaim tak menghentikan kegiatan ekonomi.
“Namun dari sinilah titik balik proses pemulihan dimulai. Dengan meredanya kasus covid-10 karena kebijakan PPKM, perekonomian justru secara bertahap bisa kembali pulih,” kata Ibrahim dalam risetnya.
Ia menambahkan bahwa perbaikan indeks PMI selama tiga bulan terakhir menggambarkan proses pemulihan ekonomi sedang terjadi. indeks PMI menunjukkan sektor industri berada di zona ekspansi.
“Penjualan kendaraan bermotor pada Maret bahkan meningkat sangat besar dipicu kebijakan stimulus PPnBM,” tulis Ibrahim.
Meski begitu, Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak berfluktuasi besok. Menurutnya, rupiah akan berada dalam rentang Rp14.525-Rp14.580 per dolar AS. (*)
Editor : Bagoez Ankara