Muhammadiyah Tarik Uang Triliunan, Komisaris Independen BSI Felicitas Tallulembang Jadi Sorotan

Redaksi

Felicitas Tallulembang, Komisaria Independen Bank BSI
Felicitas Tallulembang, Komisaria Independen Bank BSI. (Ist)

EXPRESI.co – Komisari Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) jadi perbincangan usai isu penarikan dana Muhammadiyah beredar.

Penarikan dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) kini jadi sorotan, bagaimana tidak, dana yang ditarik sekitar Rp15 triliun atau mencapai 5 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BSI.

PP Muhammadiyah secara resmi telah mengalihkan seluruh dana yang mereka miliki dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke dua bank yakni Mualamat dan Bank Jateng Syariah.

Keputusan itu tertuang dalam memo surat PP Muhammadiyah Nomor 320/1.O/A/2024 tentang konsolidasi dana yang dilihat Jumat (14/6/2024).

Dalam surat itu juga ditulis bahwa mulai hari ini Muhammadiyah secara resmi sudah mengganti rekening payroll yang dikhusukan untuk membayar gaji karyawan ormas umat muslim terbesar di Indonesia itu.

“Kami himbau kepada pegawai yang terlampir dalam surat ini untuk memindahkan rekening payroll gaji dan jasa pelayanan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke Bank Muamalat dan Bank Jateng Syariah,” tulis surat tersebut.

Beredar isu yang mengiringi penarikan dana tersebut. Yakni pergantian komisaris BSI.

Alasan itu ditengarai akibat pengangkatan Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen BSI.

BACA JUGA:  Tim SAR Akan Tempuh Jalur Darat untuk Percepat Evakuasi Korban Rimbun Air

Felicitas Tallulembang merupakan politisi Partai Gerindra asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia merupakan politisi yang punya perjalanan panjang dengan partai besutan Prabowo Subianto itu.

Dia bukan orang sembarangan di Sulawesi Selatan, suaminya, Andi Rudianto Asapa merupakan mantan Bupati Sinjai dua periodeperiode, 2003-2013.

Mendiang suami Felicitas Tallulembang juga pernah menjadi calon Gubernur Sulawesi Selatan Periode 2013–2018. Namun kalah dari Suahrul Yasin Limpo yang berpasangan dengan Arifin Nu’mang. Waktu itu Andi Rudianto Asapa merupakan Ketua Gerindra Sulsel.

Selain suaminya yang merupakan kader Gerindra, anak Felicitas Tallulembang Andi Seto Gadhista Asapa juga kader Gerindra. Andi Seto juga mengkitu jejak kedua orang tuanya menjadi politisi, dia merupakan Bupati Sinjai periode 2018-2023.

Felicitas juga merupakan anggota dewan pertimbangan partai Gerindra.

Felicitas Tallulembang juga mantan anggota DPR RI dari Gerindra daerah pemilihan Sulawesi Selatan III. Dia duduk di senayan sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW), menggantikan Andi Nawir Pasinringi yang meninggal dunia dua tahun sebelum masa tugas di parlemen berakhir.

BACA JUGA:  Wisatawan Asing Boleh Masuk Indonesia via Bandara Bali dan Riau

Felicitas juga kerabat dekat politisi senior Golkar asal Sulawesi Selatan, Nurdin Halid. Anaknya Andi Seto menikah dengan putri Nurdin Halid.

Selain politisi, ia juga merupakan seorang dokter. Felicitas Tallulembang lahir di Rantepao pada 6 November 1959. Ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar sampai menengah di Sulsel.

Felicitas berhasil meraih gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada tahun 1981. Karirnya terbilang moncer.

Dia pernah menjadi Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Galesong Utara, daerah di pesisir pantai di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Penduduknya mayoritas nelayan. Kehidupan mereka jauh dari kata sejahtera.

Ia menjabat Kepala Puskesmas di Kabupaten Takalar dari 1992 hingga 1999. Setelahnya menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai dari 1999 hingga 2008.

Felicitas pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Gerindra periode 2014-2019 sebagai PAW (Pergantian Antar Waktu) menggantikan Andi Nawir Pasinringi.

Selain dokter dan politisi, ia juga merupakan pengusaha. Usahanya bergerak pada perdagangan hasil bumi. Seperti kopra, coklat, dan kacang, di bawah Grup Cetara sejak 2005. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer