EXPRESI.co, BONTANG – Belum selesai diterpa badai corona, kini India sudah diminta bersiap menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Penasihat sains pemerintah India, K. Vijay Raghavan, mengatakan bahwa saat gelombang kedua sudah berhasil ditangani nanti, negaranya harus langsung bersiap menghadapi fase berikutnya.
“Gelombang ketiga tak bisa dihindari melihat betapa tinggi virus yang beredar. Namun, belum jelas kapan gelombang tiga ini akan terjadi. Kita harus bersiap menghadapi gelombang baru itu,” ujar Raghavan, seperti dikutip AFP, Rabu (5/5).
Saat ini, India sendiri masih berjuang untuk melewati gelombang kedua pandemi Covid-19.
Menurut para ahli, India belum akan mencapai puncak gelombang kedua ini dalam beberapa pekan ke depan.
Pada Rabu saja, India kembali menembus rekor kasus kematian harian terbanyak, yaitu mencapai 3.780. Sementara itu, India juga melaporkan 382 ribu kasus Covid-19 baru dalam sehari.
Rumah sakit di India pun masih kewalahan melayani pasien yang terus berdatangan. Banyak pasien akhirnya terpaksa dirawat di jalan atau diminta pulang.
Di tengah krisis ini, India juga masih kekurangan pasokan oksigen cadangan meski sudah ada kiriman bantuan dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia, dan beberapa negara lainnya.
Seorang pejabat pemerintahan mengatakan kepada AFP bahwa India masih membutuhkan bantuan pasokan lebih banyak dari luar negeri.
“Kami tidak punya cukup oksigen. Jika kami bisa mendapatkan lebih banyak oksigen, tentu akan lebih banyak nyawa yang dapat diselamatkan,” ucap pejabat yang enggan diungkap identitasnya itu.
Di tengah jeritan para tim medis, pemerintah-pemerintah daerah mulai mengajukan tuntutan ke pemerintah pusat.
Pemerintah New Delhi, misalnya, menyatakan bahwa daerahnya membutuhkan setidaknya 700 ton oksigen setiap hari. Namun, Mahkamah Agung menyatakan bahwa mereka hanya bisa mendapatkan 585 ton.
Menghindari tuntutan lebih jauh, kuasa hukum pemerintah pusat menyatakan bahwa New Delhi sebenarnya hanya membutuhkan 415 ton oksigen.
Pengadilan Tinggi New Delhi akhirnya memberikan waktu bagi pemerintah pusat untuk mengirimkan lebih banyak pasokan oksigen ke kota itu hingga Kamis (6/5). (*)
Editor: Bagoez Ankara
Tinggalkan Balasan