DTPHP Kutim Lakukan Inseminasi Buatan, Untuk Dukung Ketahanan Pangan

Redaksi

Foto ist

 

SANGATTA – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) saat ini sedang fokus menjalankan program swasembada daging sapi. Tujuan program ini adalah untuk mengurangi ketergantungan akan impor ternak dari luar daerah dan mempersiapkan Kutim sebagai salah satu penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Antonius Kurniawan Dewanto, menjelaskan bahwa strategi utama yang digunakan dalam program tersebut adalah dengan melaksanakan inseminasi buatan dengan metode kawin suntik.

“Kami terus melakukan program inseminasi buatan secara intensif. Ini penting karena kebutuhan daging sapi di masa mendatang diperkirakan akan meningkat, terutama dengan adanya proyek IKN,” ungkap Antonius saat diwawancarai belum lama ini.

BACA JUGA:  Peringati HAB ke-78. Kemenag Kutim Gandeng PMI Gelar Donor Darah

Antonius menambahkan, kebutuhan daging sapi di Kutim diprediksi akan melonjak seiring dengan perkembangan wilayah dan peningkatan jumlah penduduk. Untuk itu dia mengatakan Kutim harus mempersiapkan diri.

“Oleh karena itu, inseminasi buatan dan pengadaan sapi betina produktif menjadi fokus utama kami. Sapi-sapi ini nantinya akan kami distribusikan ke masyarakat untuk dipelihara dan dikawinkan suntik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Antonius juga menyatakan bahwa pihaknya berharap ada kerja sama dengan sektor swasta untuk mempercepat program swasembada ini. Hingga kini, belum ada perusahaan swasta yang terlibat langsung dalam program ini. Karenanya DTPHP Kutim sangat berharap ada perusahaan swasta yang tertarik untuk bekerja sama.

BACA JUGA:  Memoles Siswa-siswi lewat Pesantren Kilat Ramadan

“Selama ini, program ini berjalan dengan memaksimalkan peternakan milik masyarakat,” ujarnya.

Menurut Antonius, pihaknya terus berupaya keras untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan daging sapi dari luar daerah, yang saat ini masih mencapai 70 persen.

“Ini adalah tantangan besar, namun kami optimis dengan upaya dan kerja sama semua pihak, kita bisa mencapai swasembada daging sapi,” pungkasnya.

Dengan program ini, DTPHP Kutim tidak hanya berupaya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan peternak dan masyarakat setempat. Harapannya, program ini bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mencapai kemandirian pangan, khususnya daging sapi. (*/Re)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer