EXPRESI.co, BONTANG – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Kaharuddin Jafar menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah ke masyarakat Bontang di ballroom hotel Raodah, Sabtu (20/4/2024).
Dalam Sosper ini politisi Golkar itu mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 tentang fasilitasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, (P4GN), prekursor narkotika dan psikotropika.
Hadir Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang Lulyana Ramdhan sebagai narasumber didampingi Kordinator Satgas Anti Narkoba Loktuan Muhammad Kusnadi, serta jajaran pengurus dan anggota Karang Taruna Loktuan dan LPM Loktuan sebagai peserta.
Kaharuddin Jafar mengatakan sosialisasi ini sangat penting, selain memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba juga sebagai ajang silaturahmi antara masyarakat dan anggota DPRD.
”Kaltim termasuk tertinggi di luar pulau Jawa dalam peredaran narkoba. Ini sangat prihatinkan, karena yang diserang adalah anak-anak muda,” kata Kaharuddin Jafar.
Pengedar narkoba kata dia terus membayangi anak muda. Oleh sebab itu selaku anggota DPRD Provinsi harus turut konsen mensosialisasikan perda ini sebagai upaya membentengi generasi bangsa dari penyalahgunaan narkoba.
“Kita harus serius soal ini, saya juga sebagai orang tua selalu waspada agar anak saya tidak terjerumus,” ujarnya.
Sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan perlindungan terhadap generasi muda, dorinya ikut mengundang Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang sebagai narasumber memberikan penjelasan tentang bahaya narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang Lulyana Ramdhan memaparkan, kepada masyarakat yang hadir bahwa anak muda sangat rawan dan berpotensi untuk melakukan penyalahgunaan narkoba.
“Karena biasanya bandar-bandar menyasar anak muda. Maka peran keluarga sangat penting,” ucapnya.
Dirinya menakankan, keluarga punya peran penting dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba. Dengan program P4GN, dia berharap agar masyarakat tidak menjadi korban penyahgunaan narkoba, tetapi bisa membantu masyarakat ketika ditemukan penyalah gunaan narkoba agar bisa dilakukan rehabilitasi.
”Tindakan pencegahan sangat dibutuhkan. Karena narkoba ini candu. Jika telah kecanduan sangat susah untuk berhenti. Akan ya kita juga ada program rehabilitasi, di sana kota melakukan pemulihan, tapi tetap masih ada juga yang kembali jadi memakai, karena memang ini candu rusak saraf otak,” jelasnya. (FN)
