3 Masalah Kulit yang Biasa Terjadi pada Remaja, Tak Perlu Panik

Redaksi

EXPRESI.co, BONTANG – Masa remaja adalah masa di mana individu mengalami perubahan fisik yang signifikan. Ini termasuk proses pubertas, yang disebabkan oleh peningkatan produksi hormon yang umumnya dimulai sekitar usia 11 tahun. Perubahan ini berpengaruh pada banyak bagian tubuh, termasuk kulit.

Mayoritas remaja akan mengalami perubahan pada kulit yang mungkin menyebabkan remaja merasa malu atau tidak percaya diri. Karenanya, para remaja perlu mengetahui apa saja perubahan kulit yang mungkin mereka alami dan sadar bahwa perubahan tersebut adalah sesuatu yang normal. Inilah beberapa perubahan kulit yang bisa terjadi pada usia remaja, dirangkum dari laman WebMD dan Skin Health Institute.

1. Jerawat

Jerawat adalah masalah kulit yang sangat umum terjadi pada kelompok usia remaja. Namun, ada banyak bukti bahwa makan makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mengatasi jerawat, jadi pentingnya pola makan yang sehat sangat ditekankan untuk mengatasi masalah kulit ini. Selain, produk perawatan kulit untuk jerawat juga banyak tersedia.

Akan tetapi, jika masalah jerawat ini cukup parah sampai bikin khawatir, pertimbangkan untuk konsultasi ke dokter. Sebab, masalah jerawat sering kali merusak kepercayaan diri pada usia yang rentan ini.

Yang paling perlu diperhatikan adanya kemunculan jerawat kistik, yang ditandai dengan benjolan yang menyakitkan atau jerawat di bawah kulit. Lesi ini bisa menyebabkan jaringan parut permanen, sehingga perawatan ke dokter kulit sangat disarankan.

2. Kulit berminyak

Beberapa orang mengembangkan kulit berminyak saat menginjak usia remaja. Kadang, pemiliki kulit berminyak juga lebih mudah mengembangkan jerawat, tetapi tidak semuanya demikian. Bila tipe kulitmu berminyak namun tak berjerawat, ada dua pendekatan perawatan.

Kamu bisa menggunakan perawatan topikal untuk mengurangi minyak, atau menemukan akar masalahnya, yaitu produksi minyak berlebih, dan menghentikannya. Untuk membersihkannya, pilihlah produk perawatan kulit yang mengandung alkohol untuk menyerap minyak berlebih di permukaan kulit.

Hal lain yang perlu kamu ingat adalah jangan mencuci muka secara berlebihan dengan tujuan mencoba menghilangkan minyaknya. Sebab, perasaan kesat yang didapat dari penggunaan sabun berasal dari pengupasan minyak berlemak dari kulit dan sayangnya memberikan lebih banyak dampak buruk. Sebagai gantinya, gunakan pembersih yang lembut dan cuci wajah tidak lebih dari dua kali sehari.

3. Keringat berlebih

Terkadang individu juga mengalami masalah keringat berlebih saat beranjak remaja, seperti di telapak tangan dan telapak kaki, di bawah lengan, di kulit kepala, atau di mana pun di tubuh.

Masalah ini bisa disebabkan salah satunya karena stres, dengan keringat berlebih paling sering terjadi di ketiak. Beruntung, situasi ini dapat diatasi cukup dengan penggunaan antiperspiran berkekuatan maksimum untuk mengurangi keluaran keringat. Antiperspiran bekerja dengan menyumbat saluran keringat, sehingga keringat tidak pernah sampai ke kulit.

Saat masalah keringat berlebih ini terjadi secara teratur, kondisi hiperhidrosis patut dicurigai. Kondisi ini ditandai dengan keringat berlebih di telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan terkadang di wajah.

Sayangnya, hiperhidrosis bisa terasa seperti masalah besar bagi sebagian remaja yang mengalaminya. Untuk masalah ini, perawatan bisa dilakukan dengan suntikan botoks. Dalam kasus ini, sejumlah kecil botulinum toxin A yang dimurnikan disuntikkan ke kelenjar keringat untuk memblokir pelepasan neurotransmiter atau zat kimia otak yang disebut asetkolin, yang berhubungan dengan keringat. (*)

Editor: Bagoez Ankara

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

Tags

Ads - Before Footer